Usaha Ternak Kelinci Hias dan Pedaging

Usaha Ternak Kelinci Hias dan Pedaging - Seandainya ada survei tentang binatang yang paling lucu, unik dan menggemaskan, mungkin semuanya sepakat untuk menjawab hewan itu adalah kelinci. Semua orang pasti suka dengan binatang unik ini. Binatang yang terkenal dengan telinga yang panjang dan pemakan wortel ini dapat dengan mudahnya kita temui di pasar hewan maupun toko binatang di sekitar kita. Selain keunikannya binatang ini juga tidak berbahaya bagi anda maupun anak - anak anda jika ingin memegangnya. Maka tidak salah jika anda memelihara hewan kelinci ini di rumah.

Selain untuk dipelihara, banyak juga masyarakat Indonesia yang membuka usaha dari beternak kelinci ini. Ada dari mereka memelihara untuk dijadikan sebagai binatang hias, adapula yang memelihara untuk diambil dagingnya. Kedua jenis usaha kelinci tersebut memiliki keunggulan masing-masing. Kelinci hias memiliki harga yang lebih mahal namun sedikit peminat, sedangkan kelinci pedaging dijual dengan harga yang lebih murah dengan peminat yang cukup banyak. Bahkan dibeberapa daerah telah dijual di sepanjang jalan beberapa masakan yang berasal dari hewan menyusui ini. Masakan yang berbahan dasar hewan kelinci yang sering bisa kita temui di sepanjang jalan adalah sate kelinci, rica-rica kelinci dan masih banyak lagi yang lainnya.

Untuk masalah pembudidayaan, sebenarnya tidak ada perbedaan yang mencolok dalam membudidayakan kedua kelinci ini. Mereka pun memiliki kesamaan sifat dan kebutuhan diantaranya makanan dan kecepatan beradaptasi dan berkembang biak. Hal yang membedakan untuk beternak kelinci pedaging dan kelinci hias adalah pada pemilihan indukan saja. Peternak kelinci hias tentu tidak boleh membeli indukan dari jenis pedaging. Untuk lebih jelasnya anda bisa membaca artikel kami tentang Usaha Ternak Kelinci Hias dan Pedaging.
Usaha Ternak Kelinci

Panduan dalam Usaha Ternak Kelinci Hias dan Pedaging

Pemilihan induk merupakan hal yang penting dalam usaha ternak kelinci. Induk yang baik harus sehat dan memiliki riwayat melahirkan anakan dalam jumlah banyak. Pastikan kondisi tubuhnya sehat dan memiliki bulu yang bersih dan mengkilap. Indukan kelinci harus berusia minimal lima bulan. Selanjutnya letakkan indukan pada kandang dengan ukuran yang cukup untuk berkembang biak. Kelinci betina yang hamil sebaiknya dipisahkan dengan kelinci jantan. Ia membutuhkan waktu sekitar 30 hari untuk proses kehamilan sampai melahirkan anak-naknya. Umumnya seekor kelinci betina mampu menghasilkan lima hingga sepuluh ekor anakan dalam satu kali masa kehamilan.


Ternak kelinci bisa dilakukan di kandang yang terbuka maupun tertutup. Kandang terbuka maksudnya kelinci dilepas di sebuah area atau pekarangan yang sekelilingnya diberi pagar. Sistem ini biasanya dilakukan di desa- desa mengingat masih tersedianya banyak lahan yang kosong. Sedangkan kandang tertutup biasanya berupa kotak yang dibatasi oleh kayu atau jaring kawat. Kandang tertutup merupakan solusi yang bagus untuk peternak di daerah perkotaan atau peternak yang memiliki lahan yang terbatas. Pembuatan kandang yang bertingkat juga sering dilakukan untuk menampung kelinci dalam jumlah banyak di area yang sempit. Kandang yang baik harus bersih agar terhindar dari hewan penggangu seperti tikus yang sering memangsa anak kelinci.

Usaha Ternak Kelinci

Salah satu hal yang harus diketahui oleh peternak adalah cara mengawinkan kelinci. Seorang peternak kelinci harus  memiliki pengetahuan dalam mengawinkan kelinci agar dapat memaksimalkan produksi atau memperoleh kelinci dari persilangan jenis tertentu untuk kelinci hias. Perkawinan dalam ternak kelinci bisa dilakukan ketika kelinci berumur 6 sampai 12 bulan. Betina yang siap kawin biasanya berperilaku gelisah, mencari-cari pejantan, dan suka menggosokan dagunya pada kelinci lain atau benda-benda yang ada di sekitarnya. Perkawinan bisa dilaksanakan dengan berpasangan maupun berkelompok. Dalam perkawinan berkelompok, satu ekor pejantan biasanya ditempatkan dalam kandang yang berisi 5 sampai 10 betina. Perkawinan berpasangan biasanya berhasil, tapi juga bisa gagal. Bila gagal, ganti pejantan dengan pejantan yang lain.


Tidak ada patokan umur tertentu untuk kelinci hias agar bisa dipanen atau dijual. Kelinci kecil biasanya lebih banyak diminati untuk dipelihara. Peternak hanya harus memastikan anak kelinci tidak lagi menyusu pada ibunya. Sedangkan untuk kelinci pedaging biasanya dijual setelah mencapai bobot 2 atau 3 kilogram. Menjual kelinci pada saat yang tepat sangat penting, karena kelinci yang dipelihara terlalu lama akan membutuhkan biaya pakan yang lebih banyak. Ternak kelinci bisa menjadi peluang usaha yang bagus mengingat modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar dan waktu pemeliharaan yang relatif singkat.

Demikianlah artikel kami tentang Usaha Ternak Kelinci Hias dan Pedaging. Semoga sedikit artikel saya ini bisa membantu bagi anda yang ingin beternak kelinci. Bagi anda yang punya pertanyaan ataupun ingin memberi  kritik dan saran, anda bisa menuliskannya di kolom komentar. Terimakasih atas kunjungan anda pada blog kami.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Usaha Ternak Kelinci Hias dan Pedaging"

Post a Comment